Sesungguhnya ada
banyak hal yang udah aku alami selema ini.
Dan saat ini aku
bener-bener merasa ada dititik terendah. Aku merasa seperti terjebak dalam labirin fikiran ku sendiri.
Aku merasa persaan ku, hatiku mulai tidak setangguh dulu. Ada banyak peremukan
yang aku alami. Ada banyak kesesakan yang aku rasakan. Rasanya seperti
dibelenggu. Aku inggin keluar dari kondidi ini. Kondisi yang tampaknya tenang
tapi sesungguhnya mengurung ku.
Sesungguhnya sudah
lama sekali aku gak datang kehadiratNya. Sudah lama sekali aku gak baca
firmanNya dengan passion. Sampai pada satu titik rasanya semua yang aku jalani
Cuma rutinitas aja. Rasanya aku sudah memperlakukan pribadi yang aku sebut
Tuhan dan Raja dengan semauku sendiri. Aku mulai berkompromi dengan dosa dan
kemalasan. Aku sangat-sangat sadar saat
ini kebekuan sedang menjalar merambat memenuhi jiwa ku. Tapi aku gak tau gemena
caranya menghentikan kebekuan ini. Setiap kejadian yang aku alami hari-hari ini
justru membuat aku down. Ada kalanya aku bangkit dan melawan semua itu tapi
itupun ga berlangsung lama, aku kembali jatuh dan jatuh lagi. Aku sendri
bener-bener ngerasa aku harus keluar dari kondisi ini, tapi aku belum menemukan
jalan itu.
Hati ini sangat
mudah terkena dengan yang namanya "penyakit hati". Aku mulai merasa
kecewa karena dilupakan oleh orang-orang yang dulu dekat dengan aku. Yaaah...
Sejujurnya ini keadaan hati ku yang terburuk. Aku mulai merasa kecewa karena
dilupakan oleh sodara-sodara rohani ku, jujur buruk banget! Harusnya aku
senang, karena sodara-sodara rohani ku disana sedang memenangkan banyak
jiwa-jiwa, tapi kenapa justru aku merasa dilupakan? Merasa tersisih. Aku gak
tau bagai mana aku harus bersikap saat bertemu dengan mereka. Aku sangat
mengasihi mereka, merekalah yang membuat aku merasa istimewa, mereka
sangat sweet dalam mengejar Tuhan yang
salah tu justru sikap hati aku yang gak dewasa ini.
Selain merasa
dilupain aku juga ngerasa mulai letih menunggu penggenapan janji Tuhan. Diluar
sana ada begitu banyak keluarga yang udah dimenengkan. Ada begitu bayak
keluarga yang ngalami pemulihan ada begitu banyak keluarga yang lahir baru.
Sedangkan keluarga ku.... Rasanya seperti tertinggal jauh dibelakang. Aku Cuma
bisa pegang janji Tuhan "jika satu orang dalam keluarga diselamatkan, maka
seluruh isi rumah juga akan ikut diselamatkan"
Aku merasa seperti
terkurung pada suatu rutinitas! Aku bangun pagi, berangkat kerja, pulang dan
tidur begitu setiap hari. Sampai itu semua membuat aku kehilangan gairah hidup.
Harusnya aku bersyukur, diluar sana ada begitu banyak orang yang sangat sulit mendapat
pekerjaan yang layak, tempat tinggal yang yang baik dan makan yang cukup. Tapi
rutinitas ini membuat ku seperti mati. Aku seperti melupakan semua mimpi-mimpi
ku waktu kuliah dulu dan rasanya aku seperti masuk dalam dunia yang beda
banget. Dunia yang begitu banyak tuntutan untuk menjadi sempurna. Yaaah...
Semua ini membuat aku sesak dan aku perlu keluar dari labirin ini.
Satu hal yang aku
yakini, Tuhan masih mencintai ku dan rekayasaNya masih akan terjadi dlam hidup
ku. Jika tulisan ini bisa tercipta aku percaya karna masih ada letupan-letupan
apiNya dihati ku. Aku mau letupan ini kelak bisa membakar ku kembali.
Karna pertemuan
denganNya yang membuat aku gak mau jadi orang yang biasa-biasa aja.
Karna tatapan
matanya yang membuat aku untuk mau keluar dari labiri ini.
Karna janjiNya yang
membuat aku terus hidup dalam pengharpan.
Karna RohNya yang
membuat aku mau untuk move.
Karna warisan
darahNya yang membungkusku sampai hari ini.
Karna Dia yang telah
memikat aku juga telah membuat aku berlari dan terus berlari untuk mendapatkan
cinta yang lebih lagi dariNya.
Only You by to my Lord....
Tangan-Mu telah
menjadikn aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat
belajar perintah-perintah Mu. (Mazmur 119:73)
Kami (aku) tidak
tauh apa yang harus kami (aku) lakukan, tapi mata kami (ku) tertuju pada Mu.
(2
Tawarikh 20:126)
Bila suatu
malapetaka menimpa kami (ku), yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar atau
kelaparan, kami (aku) akan berdiri dimuka rumah ini, dihadapan Mu karena nama
Mu, tinggal didalam rumah ini. Dan kami (aku) akan berseru kepada Mu di dalam
kesesakan kami (ku), sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami (ku).
(2
Tawarikh 20:9)
0 komentar:
Posting Komentar