This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

i'm in low point

Sesungguhnya ada banyak hal yang udah aku alami selema ini.
Dan saat ini aku bener-bener merasa ada dititik terendah. Aku merasa seperti  terjebak dalam labirin fikiran ku sendiri. Aku merasa persaan ku, hatiku mulai tidak setangguh dulu. Ada banyak peremukan yang aku alami. Ada banyak kesesakan yang aku rasakan. Rasanya seperti dibelenggu. Aku inggin keluar dari kondidi ini. Kondisi yang tampaknya tenang tapi sesungguhnya mengurung ku.

Sesungguhnya sudah lama sekali aku gak datang kehadiratNya. Sudah lama sekali aku gak baca firmanNya dengan passion. Sampai pada satu titik rasanya semua yang aku jalani Cuma rutinitas aja. Rasanya aku sudah memperlakukan pribadi yang aku sebut Tuhan dan Raja dengan semauku sendiri. Aku mulai berkompromi dengan dosa dan kemalasan.  Aku sangat-sangat sadar saat ini kebekuan sedang menjalar merambat memenuhi jiwa ku. Tapi aku gak tau gemena caranya menghentikan kebekuan ini. Setiap kejadian yang aku alami hari-hari ini justru membuat aku down. Ada kalanya aku bangkit dan melawan semua itu tapi itupun ga berlangsung lama, aku kembali jatuh dan jatuh lagi. Aku sendri bener-bener ngerasa aku harus keluar dari kondisi ini, tapi aku belum menemukan jalan itu.

Hati ini sangat mudah terkena dengan yang namanya "penyakit hati". Aku mulai merasa kecewa karena dilupakan oleh orang-orang yang dulu dekat dengan aku. Yaaah... Sejujurnya ini keadaan hati ku yang terburuk. Aku mulai merasa kecewa karena dilupakan oleh sodara-sodara rohani ku, jujur buruk banget! Harusnya aku senang, karena sodara-sodara rohani ku disana sedang memenangkan banyak jiwa-jiwa, tapi kenapa justru aku merasa dilupakan? Merasa tersisih. Aku gak tau bagai mana aku harus bersikap saat bertemu dengan mereka. Aku sangat mengasihi mereka, merekalah yang membuat aku merasa istimewa, mereka sangat  sweet dalam mengejar Tuhan yang salah tu justru sikap hati aku yang gak dewasa ini. 

Selain merasa dilupain aku juga ngerasa mulai letih menunggu penggenapan janji Tuhan. Diluar sana ada begitu banyak keluarga yang udah dimenengkan. Ada begitu bayak keluarga yang ngalami pemulihan ada begitu banyak keluarga yang lahir baru. Sedangkan keluarga ku.... Rasanya seperti tertinggal jauh dibelakang. Aku Cuma bisa pegang janji Tuhan "jika satu orang dalam keluarga diselamatkan, maka seluruh isi rumah juga akan ikut diselamatkan"  

Aku merasa seperti terkurung pada suatu rutinitas! Aku bangun pagi, berangkat kerja, pulang dan tidur begitu setiap hari. Sampai itu semua membuat aku kehilangan gairah hidup. Harusnya aku bersyukur, diluar sana ada begitu banyak orang yang sangat sulit mendapat pekerjaan yang layak, tempat tinggal yang yang baik dan makan yang cukup. Tapi rutinitas ini membuat ku seperti mati. Aku seperti melupakan semua mimpi-mimpi ku waktu kuliah dulu dan rasanya aku seperti masuk dalam dunia yang beda banget. Dunia yang begitu banyak tuntutan untuk menjadi sempurna. Yaaah... Semua ini membuat aku sesak dan aku perlu keluar dari labirin ini.

Satu hal yang aku yakini, Tuhan masih mencintai ku dan rekayasaNya masih akan terjadi dlam hidup ku. Jika tulisan ini bisa tercipta aku percaya karna masih ada letupan-letupan apiNya dihati ku. Aku mau letupan ini kelak bisa membakar ku kembali.

Karna pertemuan denganNya yang membuat aku gak mau jadi orang yang biasa-biasa aja.
Karna tatapan matanya yang membuat aku untuk mau keluar dari labiri ini.
Karna janjiNya yang membuat aku terus hidup dalam pengharpan.
Karna RohNya yang membuat aku mau untuk move.
Karna warisan darahNya yang membungkusku sampai hari ini.
Karna Dia yang telah memikat aku juga telah membuat aku berlari dan terus berlari untuk mendapatkan cinta yang lebih lagi dariNya.
Only You by to my Lord....


Tangan-Mu telah menjadikn aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah Mu. (Mazmur 119:73)

Kami (aku) tidak tauh apa yang harus kami (aku) lakukan, tapi mata kami (ku) tertuju pada Mu. 
(2 Tawarikh 20:126)

Bila suatu malapetaka menimpa kami (ku), yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar atau kelaparan, kami (aku) akan berdiri dimuka rumah ini, dihadapan Mu karena nama Mu, tinggal didalam rumah ini. Dan kami (aku) akan berseru kepada Mu di dalam kesesakan kami (ku), sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami (ku).
 (2 Tawarikh 20:9)

 

0 komentar:

Posting Komentar