This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

ibadah Minggu 14.07.2013 JKI Hananeel

minggu 14 juli kemaren, yang ngebawain firman Ev. ITP. dasar dari firman minggu kemaren diambil dari Kisah Para Rasul 14:1-20 pada ayat ini bercerita tentang pemberitaan injil yang dilakukan oleh Paulus dan Barnabas di Ikonium. mereka mengajar jemaat disana dengan sedemikan rupa mereka melakukan tanda-tanda mujizat yang dari Tuhan. tetapi jemaat terbelah menjadi dua, ada yang memihak pada orang Yahudi ada pula yang memihak pada kedua rasul tersebut.
ga lama kemudian, golongan orang-orang yang ga mengenal Tuhan menyiksa kedua rasul itu dengan melempari mereka dengan batu. setelah itu akhirnya kedua rasul tersebut menyingkir dari situ dan pindah ke Listra dan Derbe. disitu mereka memberitakan injil (kisah para rasul 14:6)

saat mereka sedang mengajarr di Listra, disana ada seorang yang lumpuh sejak lahir; saat itu Paulus melihat orang lumpuh itu sedang ikut mendengarkan mereka mengajar, Paulus melihat bahwa orang lumpuh itu beriman dan dapat disembuhkan. lalu kata paulus dengan suara nyaring "berdirilah tegak diatas kaki mu" dan orang itu melonjak berdiri (kisah para rasul 14:10)

ketika orang banyak melihat apa yag meraka perbuat maka orang-orang itu menganggap kedua rasul tersebut sebagai jelmaan dari dewa-dewa meraka. Banabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karna ia yang berbicara (kisah para rasul 14:12)
dan penduduk  pun datang dengan membawa persembahan kepada mereka. tapi mereka mencegah orang-orang itu memberi persembahan pada meraka, karna kedua rasul itu tau yang seharusnya mereka beri persembahan itu  seharusnya Tuhan bukan malah meraka.   point-point yang didapat dari firman ini kurang lebihnya:
  • kedua rasul ini dalam mengajar para jemaat dengan sepenuh hati with all soul gitu pokokny total banget deh ga setengah-setengah, saking totalnya alkitab cuma bisa mendeskripsikan  pelayanan mereka dengan kata "sedemikian rupa" saking ga ada lagi kata-kata yang dapat menggambarkan pelayanan mereka saat itu. hal ini ini jadi gambaran untuk diri kita masing-masing, apakah didalam pelayanan kita kita memberi yang terbaik buat Tuhan atau cuma sekedar kewajiban ajah atau malah ada yang berfikir sebagai rutinitas aja. apa yang kita miliki harusnya itu bisa jadi persembahan yang terbaik buat Tuhan. berikan yang terbaik jangan sekedarnya. 
  • kedua rasul ini, memiliki "Kedalaman"  bersama Tuhan. kedalam sendiri memiliki tiga makna inti yang disampein waktu ibadah kemaren. diantaranya: Akar, Lautan, Kekayaan ekstrim. maksutnya adalah: akar = kita harus bener-bener tertanam dalam didalam Tuhan. memiliki pengertian yang dalam tentang Tuhan hingga ga mudah di goyahkan. seperti sebuah pohon yang besar; sebenarnya yang mengokohkan bukan batangnya tapi justru akar yang ada didalam tanah itu, saat keadaan sesulit apapun jangan biarkan diri ini goyah. contoh lainnya adalah pilar pada bangunan yang tinggi. sebuah pilar akan mengalami proses dipukul sebanyak 150x untuk pilar itu benar-benar pondasinya tertanam dalam-dalam agar gedung nantinya tidak mudah goyah. demikian pula hidup kita, jika didalam diri ini ada sebuah destiny yang besar dan luar biasa jangan harapkan hidup yang biasa-biasa aja, hidup yang tenang-tenang aja, kita pasti akan ngalami yang namanya ditumbuk dalam-dalam hingga bangunan pondasi yang ada pada diri kita benar-benar kokoh dan gak mudah ambruk. kedalam yang ke dua adalah Lautan: lautan ini berbicara tentang ukuran yang luaaaaas dan dalam. luas maksutnya kapasitas kita diperluas tidak terbatas pada apapun. kapasitas untuk bayar harga lebih lagi dan kapasitas dimampukan untuk melakukan rencana-rencana Tuhan. selain luas ada juga dalam dalam disini masutnaya adalah hidup kita didalam Tuhan jangan setengah setenga ajah tapi harus benar-benar total menengelamkan diri. karna jika sedekit-sedikit kita muncul kepermukaan kita ga akan pernah benar benar hidup tenggelam didalam Dia. jangan pernah keluar dari kasih anugrahNya. karna kasih anugrahnya yang melayakan orang berdosa untuk dipulihkan, orang yang buruk diperindah, orang yang bodoh dipakai sedemikian rupa, yaah... karna kasih karunia itu. kedalaman yang terakhir adalah kekayaan ekstrim: maksutnya adalah, setiap pribadi sebenrnya sudah memiliki potensi naah bagian kita nih untuk menggali apa yang didalam kita rajin mengeksplore. contohnya kayak aku nih... aku suka banget yang namanya nulis, fotografi, gambar, tata ruang nah aku biasain deh cari ide-ide baru. contohnya aku suka nulis jadi aku buat blog deh heheh... selain itu aku barengin juga dengan banyak membaca (kalo lagi rajin hahaha.... jangan ditiru hihiy) aku juga suka dengan fotografi jadi aku biasain deh setiap pergi ketempat-tempat baru atau ada acara tertentu aku bawa-bawa camera pocket deh selain buat narsis juga bisa buat bahan blog heheh... trus aku suka gambar, apa aja yang terbersit dipikaran langsung aja dituangin dalam kertas ga ditunda-tunda keburu idenya ilang makanya selalu bawa-bawa buku sama pensil kalo kemana-mana  heheh... dan yang terakhir aku suka banget sama tata ruang; aku ga pernah bisa berhenti buat nata kamar kos aku padahal ukurannya cuma 4x3 aja heheh.... nah itu semua salah satu aksi buat ngesplore apa yang ada didalam kita, walaupun aku sendiri blom tau semua itu arahnya kemana. pokonya lakuin aja toh ga ada ruginya kan :D dan selalu perkatan yang positif untuk diri sendiri, orang lain dan setiap  situasi apapun selalu perkatakan yang posif. angkat semua janji-janji Tuhan karana iman tanpa perbuatan sama aja mati!!!
intinya yang kita lakukan adalah secara terus menerus dengan yakin dan percaya. apapun yang kita lakukan harus allout baik pelayanan, study, hobby dan perkerjaan. biar kita juga ga  nyesal dikemudian hari karna kita sudah menggunakan memperdayakan seluruh potensi yang ada pada diri kita ^_^ hingga talenta yang Tuhan kasih jadi ga sia-sia :)
"deeper more deeper" :-D


0 komentar

Respon Hati

baru-baru ini aku baca buku rohani, judulnya "Luka yang Mencemari" sedikit banyak buku ini kayak kasih pencerahan buat aku, rasanya seperti diguyur air es deh waktu baca buku ini heheh...
 jadi sebagian besar dari buku ini bercerita tentang luka yang dialamai oleh Saul. cuma berawal dari rasa minder Saul, yang kemudian merembet jadi obsesi untuk dihargai dan diakui. sejujurnya rada gemana gitu waktu baca buku ini. dan postingan aku yang kemaren 
 i'm in low point sepertinya terlalu gemana gitu deeeh heheh... terkesan lemaaaah banget heheh... 

Aku ga menyadari bahwa sesungguhnya dibalik kekuatan kita yang terbatas dan ketidak berdayaan kita sesungguhnya ada tangan kuat yang maha kuasa yang jauh melebihi semua itu. sering kali aku ini suka ngerepotin diri aku sendiri dengan berbagai macam spekulasi yang justru malah membuat aku jadi semakin terjerumus pada lingkaran masalah ku sendiri.

waktu aku baca buku ini, hal yang aku dapati:
  1. saat kita mulai merasa terindikasi dengan masalah penyakit hati segera datang pada Tuhan, jangan biarkan itu mengiritasi hati ini apa lagi sampai terjadi luka.
  2. saat segala hal yang kita alami tampak absurd, berantakan dan kacau balau; tetep berfikiran positif bahwa Tuhan sedang merombak hati kita. proses prombakan ga ada yang pernah rapi diawal, semua pasti tampak kacau dan berantakan seperti rumah yang sedang direnovasi naaah... seperti itu juga keadaan kita saat Tuhan sedang rombak hati kita. kenapa hati kita perlu dirombak? itu karena Tuhan ingin hati kita semakin indah, dan saat hati ini bener-bener selesai dirombak sesungguhnya Tuhan juga Hendak tinggal dalam hati kita. wadah hati kita yang lama ga akan cukup untuk menampung keberadaanNya, maka dari itu, perombakan itu perlu dialami bagi kita yang rindu Tuhan tinggal didalam kita. 
  3. dalam mengejar approval dari manusia, sesungguhnya itu adalah proses yang gak akan pernah selesai selama kita masih terjebak dalam labiran obsesi itu. dalam proses mengejar approval dari manusia, sesungguhnya membuat kita semakin terjerumus dan semakin ga kenal siapa diri kita dan yang pasti ujung-ujungnya akan berakibat negatif dan buruk buat diri kita sendiri dan orang lain. tapi jika kita mengejar favor dari Tuhan, dalam prosesnya justru kita akan menjadi pribadi yang mawas diri, pribadi yang memiliki respon yang berbeda dari dunia, dan pastinya jadiin kita pribadi yang unique yang punya kualitas yang beda dari kebanyakan orang. 
nah kurang lebih aku juga ngalami seperti Saul ini, dan aku mintak bener-bener sama Tuhan buat ngeberesin Saul-Saul yang ada didiriku ini. karna setelah aku renungkan sering kali fokus aku bukan lagi tertuju pada favor Tuhan tapi justru lebih kayak ngejar approval dari manusia. untung aku ga hidup dijaman perjanjian lama, ga kebayang deh... heheh... dan aku sendiri ngerasa bangeeeet kalo kita ngejar approval yang dari manusia, justru bakal bikin kita capek sendiri. 

hari-hari ini aku cuma minta pada Tuhan untuk aku bisa lebih wise lagi dalam menghadapi setiap perkara. seperti bunga jasmin walaupun dia sudah diinjek, sudah kelihatan ga seger sudah buruk banget penampilannya tapi bunga jasmin tetap mengeluarkan bau yang wangi. bau yang saat keluar orang-orang bisa langsung nebak kalo ini baunya bunga jasmin heheh... nah aku harap aku juga bisa seperti itu, dalam kondisi terjepit seperti apapun respon aku tepat dan menjadi wewangin yang harum saat dihadiratnya. 

hati ini seperti bawang, terdiri dari lapisan demi lapisan untuk melihat inti dari isinya, makanya perlu dikupas lapisan demi lapisan. 

satu pesan yang kenaaak bangeeet pada buku luka yang mencemari yaitu:
 "Semua Persoalan, semua masalah dan tantangan hari ini adalah sebuah bungkus, sebuah tissue kotor tetapi didalamnya ada Berlian"


Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN,
yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
(Yeremia 29:11)  




0 komentar

i'm in low point

Sesungguhnya ada banyak hal yang udah aku alami selema ini.
Dan saat ini aku bener-bener merasa ada dititik terendah. Aku merasa seperti  terjebak dalam labirin fikiran ku sendiri. Aku merasa persaan ku, hatiku mulai tidak setangguh dulu. Ada banyak peremukan yang aku alami. Ada banyak kesesakan yang aku rasakan. Rasanya seperti dibelenggu. Aku inggin keluar dari kondidi ini. Kondisi yang tampaknya tenang tapi sesungguhnya mengurung ku.

Sesungguhnya sudah lama sekali aku gak datang kehadiratNya. Sudah lama sekali aku gak baca firmanNya dengan passion. Sampai pada satu titik rasanya semua yang aku jalani Cuma rutinitas aja. Rasanya aku sudah memperlakukan pribadi yang aku sebut Tuhan dan Raja dengan semauku sendiri. Aku mulai berkompromi dengan dosa dan kemalasan.  Aku sangat-sangat sadar saat ini kebekuan sedang menjalar merambat memenuhi jiwa ku. Tapi aku gak tau gemena caranya menghentikan kebekuan ini. Setiap kejadian yang aku alami hari-hari ini justru membuat aku down. Ada kalanya aku bangkit dan melawan semua itu tapi itupun ga berlangsung lama, aku kembali jatuh dan jatuh lagi. Aku sendri bener-bener ngerasa aku harus keluar dari kondisi ini, tapi aku belum menemukan jalan itu.

Hati ini sangat mudah terkena dengan yang namanya "penyakit hati". Aku mulai merasa kecewa karena dilupakan oleh orang-orang yang dulu dekat dengan aku. Yaaah... Sejujurnya ini keadaan hati ku yang terburuk. Aku mulai merasa kecewa karena dilupakan oleh sodara-sodara rohani ku, jujur buruk banget! Harusnya aku senang, karena sodara-sodara rohani ku disana sedang memenangkan banyak jiwa-jiwa, tapi kenapa justru aku merasa dilupakan? Merasa tersisih. Aku gak tau bagai mana aku harus bersikap saat bertemu dengan mereka. Aku sangat mengasihi mereka, merekalah yang membuat aku merasa istimewa, mereka sangat  sweet dalam mengejar Tuhan yang salah tu justru sikap hati aku yang gak dewasa ini. 

Selain merasa dilupain aku juga ngerasa mulai letih menunggu penggenapan janji Tuhan. Diluar sana ada begitu banyak keluarga yang udah dimenengkan. Ada begitu bayak keluarga yang ngalami pemulihan ada begitu banyak keluarga yang lahir baru. Sedangkan keluarga ku.... Rasanya seperti tertinggal jauh dibelakang. Aku Cuma bisa pegang janji Tuhan "jika satu orang dalam keluarga diselamatkan, maka seluruh isi rumah juga akan ikut diselamatkan"  

Aku merasa seperti terkurung pada suatu rutinitas! Aku bangun pagi, berangkat kerja, pulang dan tidur begitu setiap hari. Sampai itu semua membuat aku kehilangan gairah hidup. Harusnya aku bersyukur, diluar sana ada begitu banyak orang yang sangat sulit mendapat pekerjaan yang layak, tempat tinggal yang yang baik dan makan yang cukup. Tapi rutinitas ini membuat ku seperti mati. Aku seperti melupakan semua mimpi-mimpi ku waktu kuliah dulu dan rasanya aku seperti masuk dalam dunia yang beda banget. Dunia yang begitu banyak tuntutan untuk menjadi sempurna. Yaaah... Semua ini membuat aku sesak dan aku perlu keluar dari labirin ini.

Satu hal yang aku yakini, Tuhan masih mencintai ku dan rekayasaNya masih akan terjadi dlam hidup ku. Jika tulisan ini bisa tercipta aku percaya karna masih ada letupan-letupan apiNya dihati ku. Aku mau letupan ini kelak bisa membakar ku kembali.

Karna pertemuan denganNya yang membuat aku gak mau jadi orang yang biasa-biasa aja.
Karna tatapan matanya yang membuat aku untuk mau keluar dari labiri ini.
Karna janjiNya yang membuat aku terus hidup dalam pengharpan.
Karna RohNya yang membuat aku mau untuk move.
Karna warisan darahNya yang membungkusku sampai hari ini.
Karna Dia yang telah memikat aku juga telah membuat aku berlari dan terus berlari untuk mendapatkan cinta yang lebih lagi dariNya.
Only You by to my Lord....


Tangan-Mu telah menjadikn aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah Mu. (Mazmur 119:73)

Kami (aku) tidak tauh apa yang harus kami (aku) lakukan, tapi mata kami (ku) tertuju pada Mu. 
(2 Tawarikh 20:126)

Bila suatu malapetaka menimpa kami (ku), yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar atau kelaparan, kami (aku) akan berdiri dimuka rumah ini, dihadapan Mu karena nama Mu, tinggal didalam rumah ini. Dan kami (aku) akan berseru kepada Mu di dalam kesesakan kami (ku), sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami (ku).
 (2 Tawarikh 20:9)

 
0 komentar