"Kasih untuk orang-orang yang sederajat adalah sesuatu yang manusiawi. Kasih teman kepada teman, saudara kepada saudara, artinya mengasihi orang yang penuh kasih dan pantas untuk dikasihi. Dunia tersenyum. Kasih kepada orang-orang yang kurang beruntung adalah hal yang indah. Kasih kepada orang-orang yang menderita, kepada mereka yang miskin, orang yang sakit, orang yang gagal, orang yang tidak pantas dikasihil. Inilah belas kasih (compassion), dan belas kasih dapat menyentuh hati . Jarang sekali ada yang mengasihi orang-orang yang lebih beruntung atau yang mengasihi orang-orang yang berhasil sedangka kita sendiri gagal. Untuk bersuka cita tanpa rasa iri sedikitpun terhadap orang-orang yang sedang bersukacita, kasih orang muskin terhadap orang kaya, kasih orang berkulit hitam terhadap orang berkulit outih. Dunia selalu terpana oleh orang-orangbkudusnya. Laku ada pula yang mengasihi musuhnya, yang mengasihi orang yang tidak mengasihi anda tetapi malah menghina, memengancam, dan menyakiti. Kasih orang yang teraniaya kepada penganiayanya. Inilah kasih Tuhan. Kasih yang mengalahkan dunia." Frederick Buechner menulis dalam The Magnificent Defeat (Kekalahan Luar Biasa)
Orang-orang yang terobsesi dengan Yesus memberi dengan bebas dan terbuka, tanpa menggerutu. Orang-orang yang terobsesi mengasihi orang-orang yang membenci mereka dan yang tak dapat membalas kasih mereka.
Sejujurnya buat aku sendiri perlu waktu untuk dapat memahami makna dari barisan kalimat-kalimat diatas. Sampai akhirnya roh kudus mengingatkan bahwa aku sedang mengalami hal yang demikian. Kristus mengajarkan ku untuk mengasihi "mereka" yang melukai dan mengecewakan ku. Mereka yang membuat ku merasa dilupakan, mereka yang merendahkan aku, dan mereka yang kukasihi tapi tidak mengasihi ku. Roh kudus menjelaskan jika kita mengasihi mereka yang bisa membalas kasih kita itu merupakan hal yang biasa. Tapi jika kita mengasihi mereka yang melukai kita itu baru luar biasa (lukas 14:12-14). Seperti Yesus yang telah mengorbanka nyawaNya untuk menebus dosa umat manusia; tidak ada orang yang dapat membalas pengorbananNya yang sempurna ini. Saat aku berada diposisi yang rendah dan memilih mengasihi mereka yang merendahkan ku maka sesungguhnya aku sedang memberi kesempatan pada diriku sendiri untuk memperoleh posisi terdekat dihatiNya.
Saat aku merasakan kesesakan karna perlakuan tidak "adil" yang seringkali aku alami rasanya cukup beralasan untuk aku membenci. Tapi aku tau bagian ku. Aku ini anak Tuhan membenci bukanlah hal yang disukai Bapa ku. Makadari itu aku berdoa setiap kali alasan untuk membenci itu muncul. Aku berdoa "walaupun aku menemui satu alasanpun untuk membeci mereka, Tuhan tolong aku, jangan biarkan aku membenci mereka"
0 komentar:
Posting Komentar